www.eric-senjaya.co.nr


Hand Phone Energi Matahari
28 Juli 2012, 13:24
Filed under: Lingkungan Hidup | Tag: , , , ,

Kalkulator dengan energi matahari, itu biasa. Handphone dengan energi matahari, kok bisa?

Ya. krisis energi yang melanda dunia mau tidak mau memaksa para peneliti memutar otak untuk mencari energi alternatif pengganti listrik. Salah satunya adalah penggunaan panel surya (solar cell) yang bisa merubah energi matahari menjadi energi listrik.

Apalagi penggunaan batu baterai baik pada handphone maupun peralatan lain sudah waktunya dikurangi karena dikategorikan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) layaknya limbah batu bara.

Belakangan salah satu vendor ponsel tengah gencar membuat handphone bertenaga matahari ini. Dengan kelebihan tak perlu mencharge ke sumber listrik, tentunya ponsel dengan konsep serupa akan diadopsi oleh vendor yang lain. Kehadiran ponsel hijau ini tentu bisa mengurangi ketergantungan pada sumber listrik dari energi batu bara yang tak ramah lingkungan.

Berdasarkan catatan yang dilansir situs http://www.cellular.co.id, ide ini bukan sesuatu yang baru, tapi komitmen vendor untuk menghadirkan ponsel solar cell makin mencuat saat ajang tahunan CommunicAsia 2009 di Singapura. LG dan Samsung Mobile menjadi vendor yang mengedepankan solar cell phone saat itu.

Yang menarik dari Samsung berbasis sel surya adalah seri Blue Earth. Ponsel yang akan diluncurkan dua bulan kedepan ini terbuat dari material ramah lingkungan dan plastik daur ulang.

Sementara itu, vendor dari korea, LG Mobile, menawarkan penempatan solar cell pada cover baterai, konsep ini sebelumnya dimunculkan LG dalam ajang World Mobile Congress 2009 di Barcelona. Identitas ponsel solar cell yang belum diekspose ini rencananya akan dipasarkan akhir tahun ini dengan target pasar Eropa.

Ibarat dua sisi mata uang, pengembangan sel surya sebagai energi ponsel masih sebatas alternatif pendukung bagi energi listrik. Pasalnya, jika hanya mengandalkan sel surya, dalam keadaan cuaca berawan atau malam hari kita akan kesulitan untuk mencharge. Padahal, satu jam pengisian baterai hanya bisa memberikan daya sekitar 2 jam waktu siaga.

Kendati demikian, langkah yang ditempuh kedua vendor tadi patut diacungi jempol. Apalagi ketika keadaan darurat seperti berkemah di hutan atau mitigasi bencana di daerah terpencil, kita tetap bisa berkomunikasi tanpa repot mencari sumber listrik. (Eric Senjaya)